PENGERTIAN WILAYAH
Wilayah
merupakan suatu unit dari geografi yang dibatasi oleh parameter tertentu dan
bagian-bagiannya tergantung secara internal. Para ahli geografi memandang
wilayah adalah tiap bagian yang ada di permukaan bumi, dengan wilayah yang
paling luas adalah seluruh permukaan bumi. Dalam geografi wilayah permukaan
bumi terlalu luas, maka wilayah tersebut dibagi menjadi bagian-bagian tertentu.
Wilayah dibagi
berdasarkan homogenitas tertentu yang membedakan antara wilayah yang satu
dengan wilayah yang lain. Tujuan dari dibentuknya pewilayahan adalah untuk
menyifatkan dan memberi arti terhadap bermacam-macam wilayah, serta untuk
mengetahui adanya kemungkinan pengembangan suatu wilayah.
Jenis-Jenis
Wilayah
Wilayah atau
pewilayahan dalam geografi disebut juga geografi regional yaitu pengelompokan
wilayah di permukaan bumi berdasarkan kriteria tertentu yang membedakan antara
wilayah satu dengan wilayah lainnya. Dalam geografi dikenal tiga kriteria
pewilayahan dengan ciri-ciri sebagai berikut,
1.Pewilayahan berciri tunggal (single topic region), yaitu penetapan regional atau wilayah yang didasarkan pada salah satu aspek geografi. Contoh kemiringan lereng dapat menunjukkan ketampakan dari suatu daerah, apakah termasuk daerah yang datar, landai, atau terjal. Di sini lokasi suatu daerah hanya dilihat dari satu aspek geografi yaitu derajat kemiringan lereng.
1.Pewilayahan berciri tunggal (single topic region), yaitu penetapan regional atau wilayah yang didasarkan pada salah satu aspek geografi. Contoh kemiringan lereng dapat menunjukkan ketampakan dari suatu daerah, apakah termasuk daerah yang datar, landai, atau terjal. Di sini lokasi suatu daerah hanya dilihat dari satu aspek geografi yaitu derajat kemiringan lereng.
2.Pewilayahan berciri majemuk (multi topic region), yaitu penetapan wilayah yang didasarkan pada beberapa faktor geografi. Contoh penetapan wilayah berdasarkan iklim yaitu iklim tropik, subtropik, sedang, dan dingin. Di katakan berciri majemuk karena iklim terbentuk dari beberapa unsur seperti suhu, curah hujan, dan angin.
3.Pewilayahan berciri keseluruhan (total region), yaitu penetapan wilayah yang didasarkan pada banyak faktor menyangkut lingkungan alam, lingkungan biotik, maupun manusia.
BERDASARKAN
CIRI-CIRI UMUM
Berdasarkan ciri-ciri
umum wilayah dapat dibedakan sebagai berikut :
1.Wilayah Homogen
Wilayah homogen merupakan wilayah yang memiliki satu parameter dengan sifat atau ciri yang hampir sama.
2.Wilayah Nodal
Wilayah nodal merupakan wilayah yang secara fungsional memiliki sifat saling ketergantungan antara daerah pusat dengan daerah di sekitarnya. Besarnya ketergantungan antara pusat dan daerah dapat dilihat dari faktor produksi, penduduk, barang, dan jasa, maupun perhubungan di antara keduanya.
3.Wilayah Perencanaan
Wilayah perencanaan dapat diartikan sebagai wilayah yang menggambarkan kesatuan-kesatuan keputusan ekonomi. Wilayah perencanaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1.Wilayah Homogen
Wilayah homogen merupakan wilayah yang memiliki satu parameter dengan sifat atau ciri yang hampir sama.
2.Wilayah Nodal
Wilayah nodal merupakan wilayah yang secara fungsional memiliki sifat saling ketergantungan antara daerah pusat dengan daerah di sekitarnya. Besarnya ketergantungan antara pusat dan daerah dapat dilihat dari faktor produksi, penduduk, barang, dan jasa, maupun perhubungan di antara keduanya.
3.Wilayah Perencanaan
Wilayah perencanaan dapat diartikan sebagai wilayah yang menggambarkan kesatuan-kesatuan keputusan ekonomi. Wilayah perencanaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Masyarakat yang berada di wilayah perencanaan mempunyai kesadaran terhadap permasalahan yang dihadapi daerahnya.
b. Memiliki kemampuan untuk merubah industri yang dilaksanakan sesuai dengan tenaga kerja yang tersedia.
c. Menggunakan salah satu model perencanaan.
d. Memiliki setidaknya satu pusat pertumbuhan.
4.Wilayah Administrasi
Wilayah administrasi merupakan wilayah yang mendasarkan pada kepentingan administrasi pemerintahan dengan batas yang telah ditentukan.
Ciri - ciri wilayah pedesaan dan perkotaan
Ciri - ciri wilayah pedesaan dan
perkotaan , meliputi aspek :
a) mata pencaharian
b) karakter / ciri ciri penduduk
c) pendidikan
d) pegaulan
e) situasi dan kondisi ( keamanan , ketertiban masyarakat )
a) mata pencaharian
b) karakter / ciri ciri penduduk
c) pendidikan
d) pegaulan
e) situasi dan kondisi ( keamanan , ketertiban masyarakat )
PEDESAAN
a)mata pencaharian : kebanyakan penduduknya bermata
pencaharian pada pekerjaan yang berhubungan langsung dengan hasil bumi, seperti
pertanian dan peternakanm ato perikanan dsb
b)karakter penduduk : kebanyakan buku IPS maunya dijawab masih tinggi sifat kebersamaan dan gotong royongnya (padahal udah gak begitu juga) dan kepadatan penduduk rendah
c)pendidikan : pendidikan sulit, kebanyakan hanya untuk memenihi program wajib belajar 9 tahun (sd-smp doang)
d)pergaulan : cenderung lebih akrab selama masih 1 kampung, batas2 sosial tidak jelas
e)sikon : angka kriminalitas rendah
b)karakter penduduk : kebanyakan buku IPS maunya dijawab masih tinggi sifat kebersamaan dan gotong royongnya (padahal udah gak begitu juga) dan kepadatan penduduk rendah
c)pendidikan : pendidikan sulit, kebanyakan hanya untuk memenihi program wajib belajar 9 tahun (sd-smp doang)
d)pergaulan : cenderung lebih akrab selama masih 1 kampung, batas2 sosial tidak jelas
e)sikon : angka kriminalitas rendah
PERKOTAAN
a) kebanyakan berhubungan dengan bidang industri dan
jasa
b) karakter penduduk cenderung individualis, kepadatan penduduk tinggi
c) pendidikan sma adalah hal umum, fasilitas pendidikan banyak, akses pendidikan untuk sampai perguruan tinggi mudah (selama ada uangnya)
d) cenderung membentuk kelompok2 sesuai dengan kelas sosialnya masing2 (misalnya anda pelajar, pasti jarang gaul ama tukang becak ato tukang cendol kan?)
e)angka kriminalitas tinggi (klo gak percaya tanya aja bang napi ato nonton buser, pasti sebagian besar kejadiannya di kota)
b) karakter penduduk cenderung individualis, kepadatan penduduk tinggi
c) pendidikan sma adalah hal umum, fasilitas pendidikan banyak, akses pendidikan untuk sampai perguruan tinggi mudah (selama ada uangnya)
d) cenderung membentuk kelompok2 sesuai dengan kelas sosialnya masing2 (misalnya anda pelajar, pasti jarang gaul ama tukang becak ato tukang cendol kan?)
e)angka kriminalitas tinggi (klo gak percaya tanya aja bang napi ato nonton buser, pasti sebagian besar kejadiannya di kota)
KONDISI FISIK, WILAYAH DAN PENDUDUK INDONESIA
Indonesia
merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman bentuk muka bumi, baik di
daratan maupun di dasar laut. Selain keragaman bentuk muka bumi, Indonesia juga
diperkaya dari letak geografis maupun letak astronomis. Letak astronomis
berpengaruh terhadap iklim, sementara letak geografis berpengaruh terhadap
keadaan alam maupun penduduknya. Kondisi yang demikian ini ternyata mempunyai
hubungan yang erat dengan segala aktivitas manusianya. Atau dalam kata lain
bahwa kondisi sosial suatu wilayah tidak akan terlepas dari keadaan fisiknya.
Karena itu kajian/pembahasan geografi adalah mengkaji/membahas saling hubungan
antara unsur fisik dan unsur sosial di permukaan bumi.
Pemanfaatan
lingkungan fisik oleh manusia pada hakikatnya tegantung pada kondisi lingkungan
fisik itu sendiri dan kualitas manusianya. Penguasaan Ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) sangat berpengaruh terhadap kegiatan manusia untuk mengelola
dan memanfaatkan kondisi lingkungan fisiknya untuk kesejahteraan hidupnya.
A.
Pengaruh Letak Geografis Indonesia Terhadap Kondisi Alam dan Penduduk
Pengertian
letak geografis adalah letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan
bumi. Letak geografis disebut juga letak relatif, disebut relatif karena
posisinya ditentukan oleh fenomena-fenomena geografis yang membatasinya,
misalnya gunung, sungai, lautan, benua dan samudra. Menurut letak geografisnya
Indonesia terletak di antara dua benua, yakni Asia dan Australia, dan di antara
dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Agar semakin jelas
dimana letak geografis Indonesia perhatikan gambar peta dan globe di bawah ini:
1)
Letak Geografis Indonesia pada peta:
2)
Letak Geografis Indonesia pada Globe
Letak
geografis Indonesia yang diapit dua benua dan berada di antara dua samudra
berpengaruh besar terhadap keadaan alam maupun kehidupan penduduk. Letak ini
juga disebut/dikenal sebagai posisi silang (cross position)
Letak Geografis Indonesia pada Globe
Letak
geografis ini sangat strategis untuk negara Indonesia, sebab tidak hanya
kondisi alam yang mempengaruhi kehidupan penduduk Indonesia, tetapi juga lintas
benua dan samudera ini berpengaruh terhadap kebudayaan yang banyak dipengaruhi
oleh kebudayaan asing, yakni dalam bidang seni, bahasa, peradaban, dan agama
dengan keanekaragaman suku-bangsa yang kita miliki. Selain kebudayaan,
Indonesia juga mendapatkan keuntungan ekonomis, seperti:
pertama,
kerjasama antar negara-negara berkembang sehingga memiliki mitra kerjasama yang
terjalin dalam organisasi, seperti ASEAN (Association of Southeast Asian
Nations/Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara)
kedua, seperti
terlihat pada gambar di atas dapat diketahui Indonesia sebagai inti jalur
perdagangan dan pelayaran lalu lintas dunia, jalur transportasi negara-negara
lain, sehingga menunjang perdagangan di Indonesia cukup ramai dan sebagai
sumber devisa negara.
Diketahui
secara geografis wilayah Indonesia sangat luas, maka negara kita dikenal
sebagai Negara Kepualauan atau Negara Maritim. Ini terbukti dari luas wilayah
Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari pulau-pulau, dengan
memiliki ± 17.000 buah pulau dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas
perairan 3.257.483 km2.Dengan wilayah Indonesia yang begitu luasnya, maka
memiliki keuntungan-keuntungan, sebagai berikut:
a)
mempermudah hubungan dengan negara lain, ikatan dagang;
b) saling menjalin kerja sama dan lalu lintas
perdagangan damai dan lancar;
c) persaingan yang menguntungkan dan
d)
sumber daya kelautan yang berlimpah.
Keuntungan
lainnya, seperti pada keanekaragaman budaya. Ini menjadi daya tarik bagi
masyarakat dunia, sehingga Indonesia menjadi suatu wilayah salah satu tujuan
utama untuk berwisata. Dengan kecantikan alam dan keanekaragaman budaya bangsa
kita, maka sektor pariwisata menjadi salah satu sumber devisa negara.
Letak geografis Indonesia ternyata tidak selalu membawa
keuntungan, tetapi juga dapat mengakibatkan kerugian, misalnya: pada tatanan
kehidupan sosial, masyarakat Indonesia dapat terpengaruh oleh budaya luar yang
diserap tanpa adanya proses penyaringan (selektif) terhadap budaya yang
negatif, sehingga akan menumbuhkan dampak sosial yang kurang baik. Budaya
negatif yang diserap tanpa proses selektif dapat mempengaruhi masyarakat
Indonesia, seperti:
Gaya
hidup kebarat-baratan, sifat individualisme, dan cara pandang yang terlampau
luas. Budaya negatif ini dapat mengakibatkan rasa hormat menghormati dan sopan
santun antar sesama luntur, budaya lokal kurang dipertahankan atau mulai
ditinggalkan.
Letak
geografis Indonesia juga berpengaruh terhadap keadaan/kondisi alam.
Pertama,
Indonesia beriklim laut, sebab merupakan negara kepulauan sehingga banyak
memperoleh pengaruh angin laut yang mendatangkan banyak hujan.
Kedua,
Indonesia memiliki iklim musim, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh angin muson
yang berhembus setiap 6 bulan sekali berganti arah. Hal ini menyebabkan musim
kemarau dan musim hujan di Indonesia.
Pengaruh
Letak Astronomis di Dunia:
Letak
astronomis di dunia berpengaruh terhadap perbedaan iklim disetiap wilayah.
Perbedaan iklim ini dibatasi oleh garis lintang. Seperti gambar di bawah ini,
Indonesia berada di antara 6° LU – 11° LS dan dilalui oleh garis khatulistiwa,
maka Indonesia memiliki iklim tropis.
- Daerah beriklim dingin utara terletak diantara 60½° LU – 90° KU (Kutub Utara)
- Daerah beriklim sedang utara terletak diantara 40° LU – 60½° LU
- Daerah beriklim subtropis utara terletak diantara 23½° LU – 40° LU
- Daerah beriklim tropis terletak diantara 23½° LU – 23½° LS (Daerah Khatulistiwa)
- Daerah beriklim subtropis selatan 23½° LS – 40° LS
- Daerah beriklim sedang selatan terletak diantara 40° LS – 60½° LS
- Daerah beriklim dingin selatan terletak diantara 60½° LS – 90° KS (Kutub Selatan)
WILAYAH
PESISIR
Wilayah pesisir merupakan
tatanan ekosistem yang memiliki hubungan sangat erat dengan daratan dan laut.
Wilayah ini memiliki batas darat dan laut. Pada dasarnya wilayah pesisir
merupakan daerah peralihan antara ekosistem darat (sungai) dan laut. Wilayah
ini memiliki ciri-ciri yang unik seperti pasang dan surut serta hempasan
gelombang dan banyak lagi keunikan dari wilayah ini.
Wilayah
pesisir memiliki beberapa ekosistem di antaranya adalah ekosistem
mangrove, ekosistem muara, ekosistem teluk dan lain-lain. Ekosistem
tersebut saling keterkaitan satu dengan yang lainnya.
Karena adanya berbagai ekosistem maka wilayah ini memiliki banyak potensi yang
harus dimanfaatkan dan harus dilindungi oleh negara.
Wilayah ini memiliki beberapa fungsi. Diantaranya fungsi ekologi, menjadi tempat hidup dan tempat pemijahan berbagai organisme dari laut dan sungai. Fungsi ekonomi, jadi wilayah sangat potensial tempat penangkaran udang, kerang-kerangan dan dibeberapa daerah di jadikan sebagai tempat penambangan pasir. Terakhir fungsi wilayah ini adalah fungsi sosial, daerah dijadikan pelabuhan tempat berhentinya kapal-kapal dan sebagai tempat penjualan hasil tangkapan.
Potensi yang ada diwilayah pesisir ini mencakup hutan mangrove, organisme yang hidup di wilayah ini dan daerah di atas 100 meter dari titik surut kearah darat.